Pergi ke Jepang kurang lengkap bila tidak menikmati musim seminya yang indah. Bunga Sakura mekar satu tahun sekali menambah keindahan kota. Mekarnya bunga tersebut juga menandai dimulainya spring di sana.
Untuk periode waktu yang singkat, tergantung cuaca, pohon sakura akan mekar penuh, seolah melukis petak merah muda di seluruh lanskap Jepang. Intip yuk makna di balik keindahan sakura dan musim semi yang indah di sana!
Hanami berarti ‘melihat bunga’ dan merupakan kegiatan meniikmati bunga dengan berjalan di bawah pohon atau mengadakan pesta di taman. Ini tidak hanya diperuntukkan pada bunga sakura saja, tetapi juga seluruh bunga yang bermekaran di musim semi.
Saat kegiatan berlangsung, siapapun dilarang menyentuh setiap bagian dari pohon. Terlebih akar pohon sakura rapuh, sehingga harus dihindari. Tidak disarankan pula mengambil kelopak yang jatuh.
Sebagian besar taman-taman di Jepang tidak memiliki tempat sampah, sehingga semua tergantung dari kesadaran. Negara ini sangat menjunjung tinggi kebersihan, maka penting memperhatikan sampah pribadi.
Mekarnya sakura dan perayaan untuknya memang sederhana, namun apabila ditelusuri ternyata memiliki dampat besar dalam sejarah Jepang. Apresiasi bunga dimulai pada awal tahun 710 dan dipopulerkan selama kebangkitan feodal negara tersebut.
Ketika semi berkembang, keindahan lingkungan juga diapresiasi. Seni, puisi dan prosa tentang sakura banyak ditemukan. Bahkan bunga tersebut disulam di atas kimono dan dilukis di atas tembikar.
Dalam kepercayaan Buddha, sakura memiliki filosofi tentang ketidakkekalan. Maka tidak heran, di balik keindahannya bunga tersebut sebagai pengingat penting akan kematian.
Hanami merupakan kegiatan yang tidak boleh ditinggalkan selama Anda bekerja dan hidup di Jepang. Jangan lupa potret setiap keindahannya, ya!